Saterdag 20 September 2014

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: • Memahami pengembangan sistem pengendalian produksi dan umpan balik informasi perkembangan produksi. • Menguasai penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan Perencanaan dan Pengendalian Produksi, dan teknik-teknik khusus dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan produksi Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi • Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. • Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. • Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utama : • Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen • Meminimumkan investasi pada persediaan • Perencanaan kapasitas • Pengesahan produksi dan pengendalian produksi • Persediaan dan kapasitas • Penyimpanan dan pergerakan material • Peralatan, routing dan proses planning • dll. Tujuan dan Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi: Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi: Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi: Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci. Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi • Perencanaan jangka panjang Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial. • Perencanaan jangka menengah Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi. • Perencanaan jangka pendek Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek . Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi 1. Peramalan kuantitas permintaan 2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu 3. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu 4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas 5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja 6. Penjaminan kualitas 7. Monitoring aktivitas produksi 8. Pengendalian produksi 9. Pelaporan dan pendataan Pengertian Sistem Manufaktur • Manufaktur: kumpulan operasi dan aktivitas yang saling berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi; perancangan produk, pemilihan material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen, dan pemasaran. • Produksi: serangkaian proses yang dilakukan untuk membuat produk. • Proses produksi manufaktur: aktivitas sistem manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses pembentukan lainnya. • Rekayasa manufaktur: kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian proses manufaktur. • Sistem manufaktur: suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti; waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin. Klasifikasi Sistem Manufaktur 1. Tipe produksi • Make to Stock (MTS) • Assemble to Order (ATO) • Make to Order (MTO) • Engineering to Order (ETO) Klasifikasi Sistem Manufaktur 2. Volume produksi • Produksi massa • Produksi batch • Produksi job shop Produksi massa • Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, • Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, • Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus, • Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus. Produksi batch • Ukuran lot produksi adalah medium, • Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu, • Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi. Produksi job shop • Tingkat produksi rendah, • Peralatan mempunyai fungsi umum, • Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi, • Biasanya membuat berdasarkan pesanan Klasifikasi Sistem Manufaktur 3. Aliran produksi • Fixed Site (Project) • Job Shop (Jumbled Flow) • Flow Shop Flow Shop • Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah farmasi. • Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu. • Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya. Klasifikasi Sistem Manufaktur 4. Tata letak (lay out) • Fixed position layout • Process layout • Product flow layout Kesimpulan • Setiap jenis sistem produksi memerlukan proses perencanaan dan pengendalian yang berbeda. • Setiap jenis sistem manufaktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. • Perencanaan dan pengendalian produksi bertujuan agar aktivitas produksi berjalan seefektif dan seefisien mungkin. • Sistem manufaktur mempunyai pengertian yang lebih luas daripada sistem produksi.

Donderdag 24 April 2014

Pengantar Manajemen dan Bisnis (SMTR Genap) UTS.



Pengantar Manajemen dan Bisnis
UTS Semester Genap/Teknik Industri

1.    Bisnis Merupakan Kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberkan keuntungan bagi pemiliknya, bisnis merupakan kegiatan Beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non material. Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Lalu bagimana cara agar terhidar dari Resiko Bisnis?
2.    Manajemen Terdiri dari beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Sebutkan komponen-kompnen tersebut?
3.    Setiap perusahaan menghasilkan barang dan/atau jasa serta diproduksi karena ada yang memerlukan, bagaimana caranya agar barang atau jasa sampai ke pelanggan tepat waktu dan sesuai keinginan pelanggan?
4.    Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala –kendala lainya. Apa yang dimaksud dengan prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan.
5.    Bentuj usaha bisnis dengan skala kecil pun sebuah upaya manjemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bias dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Apa yang menjadi patokan utama dalam manajemen Bisnis.
Answar :
Resiko bisnis adalah : Berikut ada beberapa langkah Cara Mengatasi Resiko Bisnis yang mungkin dapat berguna bagi kita yang ingin membuka usaha atau bisnis :
  1. Melakukan Riset Pasar. Dalam memulai bisnis apapun maka hal pertama yang mesti dipikirkan sebelum hal-hal yang lainnya adalah “apakah ada pasarnya produk yang mau kita jual ?” Dari hasil riset akan dapat dikethaui sejauh mana produk yang akan kita jual laku di pasaran kemudian riset selanjutnya adalah apakah resiko terbesar dalam menjual atau membuat produk tersebut ? Resiko tersebut misalnya tingkat kegagalan, tingkat persaingan, tingkat kesulitan pembuatan dan sebagainya. Semua resiko tersebut perlu dilakukan riset kecil-kecilan agar bila resiko tersebut benar-benar terjadi kita sudah mempersiapkan strategi sedini mungkin untuk mengatasi resiko tersebut sehingga resiko dapat diminimalisir sekecil mungkin. Saat ini riset pasar dapat dilakukan dengan cara mudah melalui internet yang tidak perlu biaya namun terkadang juga ada produk yang tidak sesuai bila dilakukan riset pasar melalui internet, jadi tergantung produk yang akan kita jual.
  2. Cari Informasi Tentang Kunci Kesuksesan Bisnis Anda. Dengan informasi tersebut akan berguna untuk membantu menentukan langkah-langkah yang jitu untuk menangani resiko yang muncul dan bukan mengambil langkah yang justru menimbulkan resiko yang lain. Informasi ini sangat penting terutama yang terkait dengan pengalaman orang lain  yang telah melakukan bisnis yang sama sehingga resiko besar yang terjadi yang telah mereka alami sebagai pelajaran untuk kita agar tidak terjadi pada bisnis kita.
  3. Pilih Produk Sesuai dengan Keahlian, Kemampuan, Hobi dan Minat. Bila kita berbisnis sesuai dengan hal-hal tersebut maka keuntungannya adalah kita telah mempunyai bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi resiko yang mungkin datang di tengah jalan. Nah, lain halnya jika kita bisnis hanya mengikuti trend saat ini tanpa memperhitungkan aspek tadi maka yang akan terjadi adalah bisnis berhenti ditengah jalan karena kita tidak bisa mencari solusinya berhubung kita bukan ahlinya, khan kita hanya ikut-ikutan.
  4. Modal Usaha Disesuaikan Dengan Kemampuan. Resiko besar dapat terjadi pada bisnis yang modalnya tidak sesuai dengan kemampuan kita. Oleh karena itu usahakan memilih bisnis yang sesuai dengan kemampuan kita atau paling tidak jika terjadi sesuatu maka kita tidak habis-habisan. Jika modal kita masih terbatas jangan mengambil peluang bisnis dengan modal besar dan resiko besar dengan cara sebagian besar hutang. Dengan berhutang maka akan meningkatkan tingkat resiko bila kita bila tidak bisa menggunakan hutang dengan baik.
  5. Keyakinan dan Kreatifitas. Dengan keyakinan, keteguhan hati dan kreatifitas dalam mengembangkan dan memunculkan ide-ide yang baru maka resiko bisnis akan berkurang. Kenapa ? Ya, kalau kita berbisnis tetapi kita sendiri tidak yakin dengan apa yang kita lakukan maka dijamin tidak akan sukses dan keyakinan juga berlu didukung oleh ketekunan dan keteguhan hati dalam menghadapi resiko yang muncul. Kreatfititas juga akan mempermudah dalam mencari jalan keluar pada saat resiko terjadi karena jika kita kreatif maka solusi akan mudah didapatkan.
  6. Pilih Produk Bukan Musiman. Bila kita memilih produk musiman, sedang booming, sedang ngetrend maka resiko kegagalan juga besar. Jadi untuk meminimalisir resiko pilihlah produk yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sepanjang waktu meskipun biasanya pesaingnya banyak namun kita bisa mensiasati dengan memberikan nilai tambah yang berbeda dengan mereka.
Kita bisa simpulkan dari informasi di atas bahwa semua bisnis itu beresiko baik yang  besar maupun yang kecil namun bukan berarti resiko tersebut tidak dapat diatasi. Bila kita menggunakan strategi yang benar, keyakinan, keuletan dan kreatif maka resiko akan mudah diatasi sehingga tidak sampai merugikan bisnis kita yang akhirnya berhenti di tengah jalan. Salam Sukses !

Donderdag 17 April 2014

NARKOBA DAN BAHAN-BAHANNYA





Narkoba adalah akronim dari NARkotika PsiKOtropika bahan adiktif lainnya. Menurut WHO (1969), yang dimaksud dengan narkoba adalah setiap saat yang apabila masuk kedalam tubuh makluk hidup, akan menyebabkan perubahan kedalam tubuh makluk hidup, akan menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Narkoba adalah zat yang mampu mengubah pikiran, perasaan, fungsi mental dan perilaku sesorang.
Narkotika adalah zat atau obat baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, serta sintesis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, sampai menghilangkan  nyeri dan menimbulkan ketergantungan atau kecanduan, yang digolongkan narkotika menurut UU no. 22 tahun 1997 adalah opioda (opium, heroin/putauw, morfin, codein, metadon, petidin) cannabis (ganja, mariyuana, hashis, dan kokain.
Psikotropika adalah zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkasiat melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dal perilaku. Di dalam UU psikotropika No. 5 tahun 1997 yang termasuk psikotropika adalah : amphetamine (sabu, acstasy, inex) LSD (lysergic Dietylamine), benzodiazepine (diazepam, mogadon, pilkoplo, lexotan, klobazam, valium).
Bahan adiktif adalah : zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan narkotika atau psikotropika, tetapi menimbulkan ketergantungan antara lain seperti alkohol, tembakau, kafein, sedatif hipnoik, halusinogen (LSD, jamur tahi sapi) dan inhalansia (lem, bensin, aseton, pengharum ruangan dan lain.
Penyebab seseorang mengonsumsi narkoba biasanya adalah karena ingin tahu, coba-coba, ingin dianggap dewasa/hebat, ingin diterima dalam pergaulan, kenikmatan, tidak bisa tidur, frustrasi dan karena gelisah/cemas. Dapat juga karena dipengaruhi teman, misalnya dibujuk, ditekan, atau dijebak. Selain itu, kondisi keluarga yang kurang harmonis dan kurang mendapat perhatiaan orang tua juga tak kalah pentingnya sebagai pendorong masuk ke 'Dalam NARkoba'.

                                    Written by :Uwigubuy Marchello Yogi
(sumber : Anakku, Jauhi Narkoba! Hal.10 - 11)